Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Sepanjang tahun 2017, pihak Community TB - HIV Care Aisyiyah SSR Labuhanbatu menemukan sebanyak 1.544 terduga suspek Tuberkulosis (TB).
Dari grafik tersebut, dipastikan sebanyak 286 pasien merupakan case notification rate (CNR) atau pasien positif penderita TB.
"Dari angka terduga penderita TB, kita dapati 18 persen positif penderita," ungkap Kepala Sub Sub Recipient (SSR) Labuhanbatu Yulidar didampingi Kordinator Fakhrurazi, Andri Fiska dan Tri Taruni, Jumat (10/11/2017) di Sekretariat Community TB - HIV Care Aisyiyah SSR Labuhanbatu di kawasan jalan WR Supratman Rantauprapat.
Untuk menemukan para penderita TB di wilayah kerjanya, Community TB - HIV Care Aisyiyah SSR Labuhanbatu merekrut dan melatih 40 orang kader dan melatih 20 tokoh agama dan tokoh masyarakat agar ikut menyampaikan informasi tentang TB ke masyarakat.
"Wilayah kerja di kecamatan Bilah Barat, Rantau Utara, Rantau Selatan dan Bilah Hulu," ujarnya.
Tugas kader meliputi melakukan penyuluhan TB, mencari terduga TB, mengantarkan terduga TB untuk periksa dahak ke Puskesmas, memantau pengobatan pasien TB, membina keluarga pasien TB dalam menjalankan tugasnya sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO), melakukan pencatatan dan pelaporan data pasien TB.
Di lapangan, para kader kata dia melakukan proses sosialisasi dan pendampingan pasien berobat ke Rumah Sakit.
Kata dia, hasil evaluasi di lapangan penyebab tingginya angka penderita TB disebabkan pola hidup yang tidak sehat, udara tercemar dan mengosumsi rokok.
Upaya penanggulangan TB, kata mereka sudah sering dilakukan, bahkan pemerintah menyediakan perawatan gratis.
Penyakit TB masih banyak diderita masyarakat, terutama di kalangan bawah. Untuk ikut serta menanggulangi penyakit tersebut, Pengurus Daerah Aisyiyah (PDA) Labuhanbatu diikut sertakan berperan dalam program penanggulangan TB sebagai Community TB - HIV Care Aisyiyah SSR Labuhanbatu.