Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Komoditas emas sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Namun tentu tidak banyak yang pernah melihat secara langsung bagaimana proses pembuatannya di gold room. Ada keseruan menyaksikan langsung penuangan emas itu.
Rombongan media dari Medan, Tapsel dan Sibolga berkesempatan menyaksikan langsung penuangan emas tersebut di gold room-nya PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe di lokasi tambang, di Desa Aek Pining, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Rabu (18/7/2018).
Tidak banyak yang berkesempatan menyaksikan penuangan langsung emas tersebut. Karyawan Tambang Emas Martabe sekalipun, masih banyak yang belum berkesempatan.
Sebelum memasukinya, rombongan media terlebih dahulu diberi alat pengaman diri (APD) seperti sepatu, topi, alat peredam suara dan kacamata. Barang-barang bawaan seperti cincin, jam tangan hingga handphone disimpan di pos jaga.
Sedari awal rombongan media sudah diarahkan agar mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang. Hal itu untuk mencegah interaksi langsung antara kulit dan suhu super panas yang berasal dari pengapian.
Pintu pertama adalah pagar yang dijaga ketat sekuriti. Selanjutnya masuk ke pintu gold room yang kodenya hanya dapat diakses petugas khusus. Selepas itu masuk ke pintu berikutnya hingga tiba di ruangan penuangan.
Pintu masuk ke gold room tersebut tergolong simpel karena hanya melewati tiga pintu. Oleh petugas di sana, biasanya pengunjung diarahkan lewat pintu superketat, yaitu banyak pintu berkode serta pemeriksaannya ketat.
Di gold room, rombongan dikejutkan dengan dua orang perempuan yang sudah siap-siap membantu proses penuangan. Keberadaan kedua perempuan itu terasa asing, sebab pekerjaan di tambang dikenal keras dan hanya akrab bagi kaum pria.
Namun rupanya di Tambang Emas Martabe, mempekerjakan perempuan pada jenis pekerjaan (departemen-departemen) yang sulit seperti eksplorasi, produksi, hingga driver truk bermuatan berat sudah biasa.
Tambang Emas Martabe sudah menerapkan kebijakan gender diversity sejak beberapa tahun ini. Hingga akhir Maret 2018, jumlah karyawan perempuan Agincourt Resources mencapai 163 orang dari total karyawan 795 orang atau 20,5%.
Sementara itu, jumlah keseluruhan karyawan perempuan Agincourt Resources dan kontraktor mencapai 504 orang dari total 2.649 orang karyawan atau 19,03%. Pada 2019, ditargetkan 25% dari jumlah seluruh karyawan adalah perempuan, termasuk 40% berada pada level superintendent dan manager.
Bebatuan yang sudah diolah sebelumnya di pabrik hingga diproses secara kimiawi, memasuki tahap pengapian. Setelah itu barulah dituangkan ke dalam wadah yang kemudian hasilnya berbentuk batangan logam atau dalam bahasa ilmiahnya disebut dore/bullion.
Di dalam satu dore/bullion yang memiliki rata-rata berat 12 kg sampai 15 kg, terdapat sekitar 10% kandungan emas dan sisanya perak. Ada juga kandungan mineral pengikut lainnya di dalam dore/bullion, namun persentasenya sangat sedikit.
Kemudian dore/bullion itu tidak dimurnikan (diolah untuk mendapatkan emas dan perak) di Tambang Emas Martabe, akan tetapi dikirim ke PT Antam. Selepas itu baru di lepas ke pasar internasional.
Di pasar dunia, emas Batangtoru dikenal sebagai salah satu kualitas top dunia. Investor dari Hongkong, Singapura, Australia dan sejumlah negara lainnya dari Eropa paling aktif memburu emas tersebut.
Sekedar diketahui, sepanjang 2017, Tambang Emas Martabe telah memproduksi emas sebanyak 300.000 ounces dan perak 2,4 juta ounces perak. Tahun 2018, ditargetkan produksi emas antara 250.000 - 300.000 ounces dam perak antara 2 juta - 2,5 juta ounces.